Kamis, 07 Januari 2010

Manisnya Bernama Wanita

Pada suatu hari Rasulullah SAW berjalan-jalan bersama Fatimah ra. Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon, Fatimah secara tidak sengaja memijak rerumputan putri malu, kakinya berdarah lalu mengadu kesakitan. Fatimah mengatakan kepada bapaknya apalah gunanya rerumputan putri malu itu berada di situ dengan nada sedikit marah.

Rasulullah dengan tenang berkata kepada putri kesayangannya bahwasanya rerumputan putri malu itu amat terkait rapat dengan wanita. Fatimah terkejut. Rasulullah menyambung kata-katanya lagi. Para wanita hendaklah mengambil pengajaran dari rerumputan putri malu ini dari 4 aspek.

Pertama. Rerumputan putri malu akan kuncup apabila disentuh. Ini diibaratkan bahwa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).

Kedua. Rerumputan putri malu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh karena itu wanita perlu tahu mempertahankan diri dan kehormatan sebagai seorang wanita muslim.

Ketiga. Rerumputan putri malu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkeram bumi. Ini memiliki makna wanita sholehah hendaknya mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah SWT.

Keempat. Rerumputan putri malu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh karena itu para wanita sekalian kembalilah kerumahmu apabila waktu semakin senja. Ambillah pengajaran walau pun ia hanya tumbuhan yang kecil.

Betapa Islam telah meletakkan wanita pada kedudukan yang semanis-manisnya. Jika semua saran Rasulullah ini dituruti ia akan menjelma menjadi makhluk yang cukup manis, dan jika bertentangan menjadikannya pahit bak empedu.
Kemanisan seorang wanita akan hilang apabila apa yang dilakukannya bertentangan dengan kejadiannya yang asal. Seorang wanita menjadi kupu-kupu, dia tidak pulang ke rumah sebaliknya berada di tempat yang tidak senonoh hingga larut malam. Apakah yang namanya demikian itu manis? Sudah tentu tidak lagi.
Wanita, dia warna alam yang cukup berharga dan dihargai. Setiap insan lahir dari manusia yang bernama wanita. Alangkah manisnya menjadi wanita sebab dia unsur terpenting dalam kewujudan alam ini sedemikian rupa.

"Manisnya wajah pada nur iman, manisnya tubuh pada mulia akhlak, manisnya lisan pada keikhlasan bertutur kata, manisnya pikiran pada dalamnya ilmu, manisnya jiwa pada teguhnya taqwa dan manisnya ruh pada semuanya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template By:
SkinCorner